top of page
  • JAKCO JakartaConcerts

SORE Ajak Penggemar Ikut Serta Pilih Single Terbaru Mereka



Kamis, 20 Oktober 2022, Sore mengadakan acara yang berjudul New Songs Hearing Session yang berlokasi di IFI Thamrin. Saat melakukan penukaran gelang, panitia memberikan tiap penonton kertas untuk voting single mana yang akan dipilih berdasarkan lagu yang nanti akan dimainkan.


Acara dimulai pada pukul 18.00, dimulai dengan penampilan dari DJ Vertov yang menemani penonton yang datang sambil menunggu pintu auditorium dibuka. Sekitar pukul 19.15, penonton dipersilahkan masuk ke auditorium untuk menyaksikan penampilan pertama dari Rangkai, trio instrumentalis yang beranggotakan Bimo pada vocal, Rai pada kontrabas, dan Mirza pada Gitar ini membawakan lagu-lagu mereka yang berjudul “Kering dan Palsu”, “Cukup Denganmu” dan tidak lupa memberikan tribute untuk Sore dengan memainkan lagu “Aku” yang diciptakan oleh Reza Dwiputranto gitaris Sore.


Setelah Rangkai menyelesaikan setlist mereka, band selanjutnya yang akan membuka acara malam itu adalah Magnolia Celebration. Band asal Tangerang ini membawakan lagu mereka seperti “It’s Okay to Cry”, “Love Struck” dan tidak kalah mereka memainkan lagu yang belum mereka release yang berjudul “Strangers Again”.


Setelah 2 band pembuka selesai bermain. Ade Paloh, Bemby Gusti dan Awan Garnida sudah siap duduk di panggung untuk bersama-sama mendengarkan 4 lagu yang akan dimainkan untuk bisa dipilih menjadi Single terbaru mereka yang akan di release 11 November 2022.


Lagu pertama yang dimainkan berjudul “Gardenia”, menurut bang Ade, lagu ini adalah lanjutan dari EP mereka “Mevrouw” . Menurut saya lagu ini sangat easy listening dengan tempo yang pelan dan lirik yang mudah dihafal. Dari 4 lagu yang di mainkan, saya memilih lagu ini sebagai lagu nomor 2 untuk dijadikan Single.

Lagu kedua berjudul “Meraki”, saat pertama kali mendengar lagu ini menurut saya lumayan berbeda dari lagu-lagu Sore dari album sebelumnya. Menurut bang Bemby, aliran dari lagu ini bukan reggae tapi rock steady, dan ini pertama kali Sore membuat lagu dengan style musik seperti ini. Menurut bang Ade “Meraki” adalah Bahasa Indonesia lama yang artinya melakukan apapun dengan kasih dan cinta. Salah satu orang yang berkontribusi di lagu ini adalah Ario Kurosuke. Saya memilih lagu ini di nomor 3 untuk dijadikan Single.


Lagu Ketiga berjudul “Kisah Murah”, Menurut saya lagu ini yang jadi favorit saya dari 4 lagu yang dimainkan karena aransemen dari lagu ini sangat menggambarkan Sore dengan reff yang sangat catchy dan tempo lagu yang tidak terlalu pelan. Lagu ini jadi pilihan nomor 1 saya untuk voting Single terbaru Sore.


Lagu terakhir yang dimainkan berjudul “Alakah”, menurut bang Bemby lagu ini sudah diciptakan dari era album “Centralismo” tapi baru dapat terealisasi sekarang. Lagu ini adalah campuran dari diri bang Bemby, sebagai music composer untuk film, pecinta anime dan drummer progressive metal dan semua hal itu digabungkan dan dijadikan sebuah lagu yang berjudul “Alakah” ini. Lagu ini juga berkolaborasi dengan Iga massardi, Romantic Echoes dan , Sigit Pramudita dari Tigapagi. Menurut saya aransemen dari lagu ini sangat kaya dan padu dengan berbagai instrument yang dimainkan. Lagu ini saya pilih menjadi lagu nomor 4 untuk menjadi Single Sore.


Dari 4 lagu tersebut, penonton diminta untuk menulis di kertas yang sudah diberikan oleh panitia untuk memilih lagu mana yang terenak menurut mereka dan akan di voting untuk di release pada tanggal 11 November 2022. Sore juga mengumumkan akan merelease album ke 5 mereka di bulan Desember akhir tahun ini. Setelah sesi New Songs Hearing Session, Sore tampil untuk memainkan lagu-lagu yang jarang dimainkan di panggung seperti “In 1997 The Bullet Was Shy”, “Ernestito” lagu yang diciptakan bang Ade untuk anaknya, yang juga ada di film Quickie Express, “Tatap Berkalam”, “Aku” lagu ciptaan Reza Dwiputranto yang dinyanyikan oleh Gilang Pramudya, “Karolina”, “Funk The Hole” dan penutup malam itu “Musim Ujan”.


Selamat dan Sukses terus Sore, untuk Singlenya di bulan ini dan Albumnya di akhir tahun.


Raihan Soleiman.

Comments


bottom of page